“Beraninya kau membunuh pasukanku ...!!” ucapnya dengan penuh nafsu membunuh.
Tatapan tajam Alice terarah pada pria yang berdiri di atas panggung kayu.
Amarah menjadi dalih dirinya mengangkat senjata di tangannya. Ia mengusap luka
pada pipi, kemudian meludahkan liur yang bercampur darah. Aura mistis keperakan
pada tubuh Alice semakin membesar, menyelimutinya dan pedang perak di
genggaman. Mendapat tatapan permusuhan darinya, Robert sedikit memasang
ekspresi datar dan merasa sedikit bersalah karena menimpuk wajah seorang gadis.
Sebenarnya Ia tidak bermaksud melempar helm pelindung padanya, tetapi karena
refleks itu tak terelakkan.
Sunday, February 17, 2019
[Skyrius 02] Someone in The Name of Justice
Di
dalam kota Erteri, para prajurit Kekaisaran Vandal yang baru saja menguasai
Ibukota Kerajaan Armenia sekarang disibukkan oleh masalah baru. Mereka mencari
ke pelosok-pelosok kota dengan bangunan yang sebagian besar telah hangus dan
hancur karena pertempuran besar dua hari lalu, yang dicari para prajurit
kekaisaran cari adalah seorang pria yang menghancurkan gerbang utama kota yang
tidak lain adalah William Robert.
[Skyrius 01] End of Country of Tyranny Armenia
Benua
Primaria, sebuah daratan luas tempat tinggal beragam ras. Tanah itu kaya akan
kekuatan kehidupan dan mistis bernama Mana,
sebuah energi dari vitalitas dan alam yang melimpah di penjuru tempat.
Dalam beberapa kasus, orang-orang juga menyebutnya dengan kekuatan sihir. Dari
kekuatan tersebut, muncullah cara manipulasinya yang dibagi menjadi beberapa bidang seperti Penyihir, Ahli Bela
Diri, Pendeta, Petapa, Kesatria, dan banyak lagi. Mereka menggunakan Kekuatan
Sihir atau Mana untuk menunjang
kegiatan sehari-hari. Tetapi, layaknya sebuah pisau, itu juga merupakan
komponen berbahaya tergantung pada penggunaannya. Energi mistis yang tersebar di
seluruh daratan tersebut seiring berjalannya waktu digunakan untuk peperangan
dan sifat destruksi lebih melekat padanya.
[Skyrius 00] Regret Always Comes Last
Keserakahan
⸻ tak puas akan apa yang telah didapat, mungkin sifat itu telah menjadi salah
satu komponen dasar dari manusia. Entah seberapa banyak yang didapat, manusia
tidak akan pernah merasa terpuaskan dan selalu ingin lebih dan lebih. Mereka selalu
menginginkan sesuatu yang dimiliki orang lain, merasa iri, serta dengki pada orang
yang memiliki apa yang tidak dapat dimilikinya. Dengan mengatasnamakan rasa
puas sebagai penghambat dan mengagungkan hasrat menguasai serta memiliki
sebagai dasar kemajuan.
Subscribe to:
Comments (Atom)
[06] Kota pesisir (Bagian 02)
Dini harinya, saat matahari belum muncul dan embun-embun masih melayang bersama udara segar. Selekas beranjak dari tempat tidur dan mandi,...
-
Di atas atap Mansion, Odo berjongkok dengan ekspresi datar mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Anak berpakaian kemeja dengan rangkap ...